tuliskan rumus senyawa ionik yang terbentuk dari atom atom berikut

Karakteristik Jenis & Contohnya. Senyawa ionik adalah senyawa kimia yang terbentuk oleh muatan listrik yang dimiliki oleh masing-masing ion atom penyusunnya. Biasanya, senyawa ionik terdiri dari unsur logam bermuatan positif dan non logam bermuatan negatif dan membentuk struktur kristal. Garam dapur - NaCl - adalah senyawa ionik paling Isomeradalah suatu senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun rumus strukturnya berbeda. Tuliskan isomer yang mungkin dari senyawa berikut. a. C 5 H 12. 2. Alkena. Di antara senyawa-senyawa berikut yang tergolong alkena yaitu. a. C 5 H 12. b. C 6 H 12 c. C 6 H 10 d. C 5 H 8 e. C 4 H 10. 3. Nama yang tepat untuk senyawa di He2s2 2p4 apabila x dan y bersenyawa rumus senyawa yang mungkin terbentuk adalah. Perhatikan konfigurasi elektron unsur x dan y berikut. 6 x 2 4. Itu artinya apabila atom x berikatan dengan atom y akan membentuk senyawa xy 4. Jadi bentuk molekul yang terjadi bila unsur x dan y berikatan adalah linear a. Dalamsenyawa ion, jumlah muatan kation harus sama dengan muatan anion agar dihasilkan senyawa netral secara listrik. Tinjau senyawa NaCl. Ion Na+ memiliki muatan positif satu dan ion Cl- memiliki muatan negatif satu sehingga rumus kimianya NaCl. Tinjau senyawa Na2SO4. Dalam senyawa ini, ion Na+ bermuatan satu, sedangkan ion SO42- muatannya Ciriciri yang membedakan senyawa adalah adanya rumus kimia. Rumus kimia memberikan perbandingan atom dalam zat, dan jumlah atom dalam molekul tunggalnya (oleh karena itu rumus kimia etena adalah C 2 H 4 dan bukan CH 2.Rumus kimia tidak menyebutkan apakah senyawa tersebut terdiri atas molekul; contohnya, natrium klorida (garam dapur, NaCl adalah senyawa ionik. Frau Sucht Mann Für Feste Beziehung. KimiaKimia Anorganik Kelas 10 SMAIkatan Kimia, Bentuk Molekul, dan Interaksi AntarmolekulSusunan Elektron StabilTuliskan rumus senyawa ion yang terbentuk dari atom-atom berikut! a. { _13 Al dan { _8 O b. { _12 Mg dan { _7 ~N Susunan Elektron StabilIkatan Kimia, Bentuk Molekul, dan Interaksi AntarmolekulKimia AnorganikKimiaRekomendasi video solusi lainnya0424Di antara atom-atom unsur berikut, yang paling mudah memb...Di antara atom-atom unsur berikut, yang paling mudah memb...0431Jika atom XZ=11 dan atom YZ=8 berikatan, rumus senya...Jika atom XZ=11 dan atom YZ=8 berikatan, rumus senya...0353Suatu senyawa ion jika dilarutkan ke dalam air terionisas...Suatu senyawa ion jika dilarutkan ke dalam air terionisas... 1. Tentukan senyawa ion yang terbentuk dari reaksi antara atom atom berikut a. ₁₁Na dan ₁₆Sb. ₁₃Al dan ₁₆S2. Pilihlah pasangan berikut yang dapat membentuk senyawa ionik a. ₁₉K dan ₂Heb. ₁₉K dan ₁₇Clc. ₁₆S dan ₈O3. Gambarkan struktur lewis dari senyawa berikut a. BeF₂b. Al₂O₆c. Li₂O4. Tuliskan rumus senyawa ion dari pasangan usnur berikut a. Na dengan Ob. Ca dengan N5. Jelaskan sifat senyawa ionik !Pembentukan senyawa terjadi karena adanya ikatan kimia. Pembentukan ikatan kimia merupakan salah satu cara dari suatu atom dalam mencapai kestabilannya. Pembahasan Unsur yang stabil memiliki elektron valensi sejumlah 8 seperti konfigurasi dari unsur gas mulia, atom-atom saling bergabung. Penggabungan atom-atom karena adanya gaya tarik menarik yang disebut dengan ikatan kimia. Ada dua cara pembentukan ikatan kimia, yaitu Ikatan ion penggabungan suatu atom dengan cara serah terima elektron, melalui pembentukan kation dan kovalen penggabungan suatu atom dengan jalan pemakaian bersama pasangan Tentukan senyawa ion yang terbentuk dari reaksi antara atom atom berikut a. ₁₁Na dan ₁₆SPembentukan senyawa antara unsur Na dan S adalah sebagai berikut Na, unsur dari golongan IA dengan elektron valensi 1 termasuk golongan logam membentuk kation Na → Na⁺ + 1e⁻S, unsur dari golongan VI A dengan elektron valensi 6 termasuk golongan non logam membentuk anion S + 2e⁻ → S²⁻Pembentukan ikatan antara unsur logam dengan non logam adalah ikatan → Na⁺ + 1e⁻ × 2 2Na → 2Na⁺ + 2e⁻ S + 2e⁻ → S²⁻ × 1 S + 2e⁻ → S²⁻____________ ______________+ 2Na + S → 2Na⁺ + S²⁻ {Na₂S}b. ₁₃Al dan ₁₆SPembentukan senyawa antara unsur Al dan S adalah sebagai berikut Al, unsur dari golongan III A dengan elektron valensi 3 termasuk golongan logam membentuk kation Al → Al³⁺ + 3e⁻S, unsur dari golongan VI A dengan elektron valensi 6 termasuk golongan non logam membentuk anion S + 2e⁻ → S²⁻Pembentukan ikatan antara unsur logam dengan non logam adalah ikatan → Al³⁺ + 3e⁻ × 2 2Al → 2Al³⁺ + 6e⁻ S + 2e⁻ → S²⁻ × 3 3S + 6e⁻ → 3S²⁻____________ ______________+ 2Al + 3S → 2Al³⁺ + 3S²⁻ {Al₂S₃}2. Pilihlah pasangan berikut yang dapat membentuk senyawa ionik a. ₁₉K dan ₂He → Tidak dapat membentuk senyawa karena He merupakan golongan gas mulia yang ₁₉K dan ₁₇Cl → Ikatan ionik, antara K yang merupakan unsur logam dan Cl yang termasuk unsur non ₁₆S dan ₈O → Ikatan kovalen, karena keduanya termasuk unsur non Gambarkan struktur lewis dari senyawa berikut Rumus lewis dari senyawa dapat digunakan untuk menggambarkan dan menentukan jenis ikatan masing - masing senyawa . Rumus lewis adalah lambang unsur yang disertai dengan jumlah elektron BeF₂Pembentukan senyawa antara unsur Be dan F adalah sebagai berikut Be Golongan II A elektron valensi 2 - LogamF Golongan VII A elektron valensi 7 - Non logamPembentukan ikatan antara unsur logam dengan unsur non logam adalah ikatan ion. Untuk molekul BeF₂ yang terbentuk antara 1 atom Be dan 2 atom FPembentukan ikatan pada senyawa BeF₂ xx 2 xx F x + о Be о → F xо Be оx F → F - Be - F xx b. Al₂O₆c. Li₂OPembentukan senyawa antara unsur Li dan O adalah sebagai berikut Li Golongan IA elektron valensi 1 - LogamO Golongan VIA elektron valensi 6 - Non logamPembentukan ikatan antara unsur non logam dengan unsur non logam adalah ikatan Ionik. Untuk molekul Li₂O yang terbentuk antara 1 atom O dan 2 atom LiPembentukan ikatan pada senyawa Li₂O xx xx x O x + 2 о Li → Li оx O xо Li → Li - O - Li xx xx4. Tuliskan rumus senyawa ion dari pasangan unsur berikut a. Na dengan O → Na₂Ob. Ca dengan N → Ca₃N₂5. Jelaskan sifat senyawa ionik !Sifat senyawa ionik adalah sebagai berikut Ikatannya kuatTitik didih dan titik leleh tinggi Dapat terionisasi di dalam air membentuk ion ion Pelajari lebih lanjut1. Materi tentang ikatan kimia Materi tentang ikatan ionik Materi tentang ikatan kovalen Materi tentang pembentukan ikatan Materi tentang pembentukan ikatan ionik jawabanKelas XMapel KimiaBab Ikatan KimiaKode Kata Kunci ikatan, ikatan kimia, ikatan ionik, ikatan kovalen, logam, non logam KimiaKimia Anorganik Kelas 10 SMAIkatan Kimia, Bentuk Molekul, dan Interaksi AntarmolekulSusunan Elektron StabilTuliskan rumus senyawa ionik yang terbentuk dari atom-atom berikut. a. { _12 Mg dan { _8 O b. { _12 Mg dan { _17 Cl Susunan Elektron StabilIkatan Kimia, Bentuk Molekul, dan Interaksi AntarmolekulKimia AnorganikKimiaRekomendasi video solusi lainnya0424Di antara atom-atom unsur berikut, yang paling mudah memb...Di antara atom-atom unsur berikut, yang paling mudah memb...0431Jika atom XZ=11 dan atom YZ=8 berikatan, rumus senya...Jika atom XZ=11 dan atom YZ=8 berikatan, rumus senya...0353Suatu senyawa ion jika dilarutkan ke dalam air terionisas...Suatu senyawa ion jika dilarutkan ke dalam air terionisas... Halo Dheswin, kakak bantu jawab ya Pertanyaan di atas berkaitan dengan ikatan kimia, terutama ikatan ion. Ikatan ion, terbentuk karena terjadinya serah terima elektron antara unsur logam cenderung melepaskan elektron dengan unsur non logam cenderung menerima elektron untuk mencapai kestabilan oktet unsur akan stabil dengan jumlah elektron valensi = 8 Rumus ionik unsur logam-nonlogam Jawab a. 19K dan 9F 19K 2 8 8 1 melepaskan 1 elektron x1 9F 2 7 menerima 1 elektron x1 Rumus ioniknya adalah KF karena jumlah elektron yang dilepas oleh K sudah sama dengan yang diterima oleh F b. 11Na dan 8O 11Na 2 8 1 melepaskan 1 elektron x2 8O 2 6 menerima 2 elektron x1 Rumus ionik yang terbentuk adalah Na2O c. 12Mg dan 8O 12Mg 2 8 2 melepaskan 2 elektron x1 8O 2 6 menerima 2 elektron x1 Rumus ionik yang terbentuk adalah MgO d. 12Mg dan 17Cl 12Mg 2 8 2 melepaskan 2 elektron x1 17Cl 2 8 7 menerima 1 elektron x2 Rumus ionik yang terbentuk adalah MgCl2 Jadi, berdasarkan uraian di atas, rumus ionik yang terbentuk adalah a. KF b. Na2O c. MgO d. MgCl2 Senyawa IonikDalam kimia, senyawa ionik adalah senyawa kimia yang tersusun dari ion-ion yang disatukan oleh gaya elektrostatik yang disebut ikatan ini netral secara keseluruhan, tetapi terdiri dari ion bermuatan positif yang disebut kation dan ion bermuatan negatif yang disebut anion. Ini bisa berupa ion sederhana seperti natrium Na+ dan klorida Cl− dalam natrium klorida, atau spesies poliatomik seperti ion amonium NH+4 dan karbonat CO2−3 dalam amonium karbonat. Masing-masing ion dalam senyawa ionik biasanya memiliki beberapa tetangga terdekat, jadi tidak dianggap sebagai bagian dari molekul, tetapi merupakan bagian dari jaringan tiga dimensi kontinu; ini biasanya dalam struktur dalam senyawa ionikSenyawa ionik yang mengandung ion hidrogen H+ diklasifikasikan sebagai asam, sedangkan yang mengandung ion basa hidroksida OH− atau oksida O2− diklasifikasikan sebagai basa. Senyawa ionik tanpa ion-ion di atas juga dikenal sebagai garam dan dapat terbentuk melalui reaksi asam basa. Senyawa ionik juga dapat dihasilkan dari ion konstituennya melalui penguapan pelarutnya, presipitasi, pembekuan, reaksi zat padat, atau reaksi transfer elektron logam reaktif dengan nonlogam reaktif, seperti gas ionik biasanya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi, dan keras dan rapuh. Sebagai padatan mereka hampir selalu menyekat listrik, tapi saat meleleh atau larut mereka menjadi sangat konduktif, karena mobilisasi nama senyawa berikatan ionikPemberian nama untuk senyawa ionik menurut IUPAC adalah penggabungan antara nama ion positif dan ion negatif. Jumlah atom dalam senyawa tidak dihitung tanpa menggunakan awalan mono-, di-, tri-, dst..Nama senyawa berikatan ionik = nama ion positif + nama ion negatif tanpa menggunakan awalan mono-, di-, tri-, dstDalam tabel berikut disajikan beberapa nama ion positif dan negatif monoatomik dari unsur golongan AIon positif KationIonNamaLi+litiumNa+natriumK+kaliumRb+rubidiumBe2+beriliumMg2+magnesiumCa2+kalsiumSr2+srontiumBa2+bariumAl3+aluminiumIon negatif AnionIonNamaN3-nitridaO2-oksidaS2-sulfidaF–fluoridaCl–kloridaBr–bromidaI–iodida/yodidacatatan Ada beberapa unsur golongan A yang tidak dicantumkan dalam tabel di atas, karena tidak umum dijumpai dalam pembahasan senyawa berikatan ionik. Unsur tersebut adalahUnsur-unsur yang dianggap sudah stabil, sehingga tidak membentuk ikatan ionik. contoh seluruh unsur golongan VIII A gas mulia.Unsur-unsur non logam yang lebih cenderung berikatan kovalen. Contoh karbon C, silikon Si, logam yang dapat membentuk ion positif, tetapi memiliki beberapa nilai bilangan oksidasi. Penamaannya akan mengikuti aturan penamaan senyawa redoks dibahas dalam tutorial tersendiri. Contoh timbal Pb, timah Sn, Tuliskan nama untuk senyawa-senyawa berikut LiI, K3N, AlI3, dan BeF2!JawabLiI =Lithium iodidaK3N =Kalium nitridaAlI3 =Aluminium iodidaBeF2 =Berilium fluoridaModel pengisian ruang sel satuan merkuri telluride, HgTe. Sumber foto Wikimedia CommonsIon KhususAda ion yang tidak hanya terdiri dari satu atom monoatomik, melainkan beberapa atom poliatomik. Ion-ion ini memiliki nama khusus dan biasanya terdiri dari unsur-unsur ion-ion ini akan kita jumpai pada materi Asam-Basa. Karena sering digunakan bersama ion monoatomik, sebagai bahan perbandingan, berikut kami sajikan beberapa nama ion positif kationIonNamaNH4+amoniumIon negatif anionIonNamaCN–sianidaNO3–nitratCH3COOH–asetatSO42-sulfatCO32-karbonatPO43-posfatCatatan Daftar lengkap nama ion-ion khusus dapat dilihat di buku pelajaran pada materi Tuliskan nama untuk senyawa-senyawa berikut LiNO3, K2SO4, NH4Cl, dan NH42CO3!JawabLiNO3 =Lithium nitratK2SO4 =Kalium sulfatNH4Cl =Amonium kloridaNH42CO3 =Amonium karbonatRumus Kimia Senyawa IonikSenyawa ion dibentuk melalui serah-terima elektron menghasilkan kation dan anion. Dalam senyawa ion, jumlah muatan kation harus sama dengan anion agar dihasilkan senyawa netral secara listrik. Tinjau senyawa NaCl. Ion Na+ memiliki muatan 1+ dan ion Cl– memiliki muatan –1 sehingga rumus kimianya senyawa Na2SO4. Dalam senyawa ini, ion Na+ bermuatan 1+ sedangkan ion SO42- bermuatan 2–. Agar senyawa yang dibentuk netral, maka diperlukan dua ion natrium untuk satu ion sulfat. Jadi rumus kimia dari natrium sulfat adalah Na2SO4. Dalam Al2SO43, ion aluminium bermuatan 3+ Al3+ dan ion sulfat bermuatan 2– SO42-. Agar senyawa yang terbentuk netral, maka ion aluminium dikalikan muatan ion sulfat dan sebaliknya sehingga rumus kimianya adalah Al2SO4 menentukan rumus kimia senyawa ion dari ion-ion penyusunnya, perhatikan beberapa langkah berikut ini1. Tuliskan nama senyawa Tuliskan ion-ion yang Setarakan muatan positif dan negatif4. Tuliskan rumus kimia tanpa Muatan Total Ion dalam SenyawaIon dan SenyawaNa+Na+CO32-Na2CO3Muatan Total2+2–0Ion dan SenyawaAl3+Al3+SO42-SO42-SO42-Al2SO43Muatan Total6+6–0Tabel Rumus Kimia Senyawa IonNama SenyawaIonRumus KimiaPositifNegatifNatrium HidroksidaNa+OH–NaOHKalium nitratK+NO3–KNO3Amonium sulfatNH4+SO42–NH42SO4Kalsium karbonatCa2+CO32–CaCO3Kalsium bikarbonatCa2+HCO3–CaHCO32Magnesium kloridaMg2+Cl–MgCl2Cara dan Aturan Penulisan Nama Senyawa Ionik Kation dan AnionTata nama senyawa ion tidak terlepas dari nama-nama kation dan anion pembentuk senyawa ion tersebut. Maka dari itu, Anda harus mengenal terlebih dahulu nama-nama kation dan anion yang disajikan dalam bentuk tabel berikut Nama-Nama KationKation +1+2+3+4NamaLambangNamaLambangNamaLambangNamaLambangLitiumLi+MagnesiumMg2+AluminiumAl3+TimahIVSn4+NatriumNa+KalsiumCa2+KromiumCr3+TimbalIVPb4+KaliumK+BariumBa2+BesiIIIFe3+SesiumCs+SengZn2+PerakAg+NikelNi2+AmoniumNH4+BesiIFe2+TembagaICu+TembagaIICu2+Tabel Nama-Nama AnionAnion –1–2–3–4NamaLambangNamaLambangNamaLambangNamaLambangFluoridaF–OksidaO2-NitridaN3-KarbidaC4-KloridaCl–SulfidaS2-FosfidaP3-BromidaBr–SulfatSO42-FosfatPO43-IodidaI–SulfitSO32-FosfitPO33-NitritNO2–KarbonatCO32-NitratNO3–DikromatCr2O72-SianidaCN–KromatCrO42-Pemberian nama senyawa yang berikatan ion diawali dengan menuliskan nama ion positif kemudian nama ion negatifnya, misalkan KI memiliki nama kalium iodida karena berasal dari ion K+ dan ion I–.Senyawa ion dapat tersusun atas kation dan anion monoatomik yang disebut senyawa ion biner. Sedangkan senyawa ion yang tersusun atas kation monoatomik dan anion poliatomik disebut senyawa ion poliatomik. Pemberian nama senyawa ion biner dan poliatom berbeda. Berikut ini akan dijelaskan cara pemberian nama pada senyawa-senyawa Nama Senyawa Ion BinerPada senyawa ion yang termasuk biner, senyawa dibentuk dari ion logam kation dan nonlogam anion. Pemberian nama dimulai dari nama logam kemudian nama nonlogam dengan diberi akhiran –ida. Perhatikan contoh berikut kalsiumBr2 Brom + ida = BromidaNama senyawa CaBr2 menjadi kalsium ini contoh pemberian nama beberapa senyawa kloridaCaS=Kalsium sulfidaNaBr=Natrium bromidaCaO=Kalsium oksidaKI=Kalium iodidaMgBr2=Magnesium bromidaKF=Kalium fluoridaBaCl2=Barium kloridaBeberapa logam seperti unsur transisi memiliki lebih dari satu macam ion, misalnya Fe2+ dan Fe3+. Senyawanya dengan Cl– membentuk FeCl2 dan FeCl3. Pemberian nama senyawa biner tersebut mengikuti aturan sebagai berikut.• Ion logam yang bermuatan lebih tinggi diberi akhiran –i dibelakang nama logam itu dalam bahasa latin, sedangkan yang muatannya lebih rendah diberik akhiran –o.• Di belakang nama logam dalam bahasa indonesia dituliskan muatan ion dalam kurung dengan tulisan Romawi dilanjutkan dengan nama nonlogam diberi akhiran– dan FeCl3 diberi nama sebagai diberi nama Ferro klorida atau besiII kloridaFeCl3 diberi nama Ferri klorida atau besiIII kloridaTata Nama Senyawa Ion PoliatomikPada senyawa ion salah satu ion atau kedua ion dapat merupakan ion poliatom. Ion poliatomik biasanya terdiri dari dua unsur yang bergabung dan memiliki muatan, seperti CO32- dan SO42-. Untuk anion sejenis tetapi jumlah oksigennya berbeda, aturan tata namanya yaitu.• Jika mengandung oksigen lebih banyak namanya diberi akhiran –at.• Jika mengandung oksigen lebih sedikit namanya diberi akhiran – nama senyawa poliatomik diawali dengan menyebutkan nama kation kemudian nama nitritCaSO4=Kalsium sulfatNaNO3=Natrium nitratMgCO3=Magnesium karbonatK2SO3=Kalium sulfitBaNO32=Barium nitratK2SO4=Kalium sulfatAl2SO43=Aluminium sulfatUnsur halogen, misalnya klor dapat membentuk ion yang mengandung oksigen dengan jumlah sampai 4. Cara pemberian namanya yaitu, untuk ion yang mengikat oksigen paling sedikit diberi awalah hipo dan akhiran –it. Sedangkan ion yang mengikat oksigen paling banyak diberi awalah per dan akhiran – hipokloritNaClO2=Natrium kloritNaClO3=Natrium kloratNaClO4=Natrium perkloratContoh Soal dan Pembahasan Tata Nama Senyawa IonikAgar Anda lebih memahami tentang cara menuliskan rumus kimia dan pemberian nama senyawa ion, perhatikan dua contoh soal dan penyelesaiannya berikut Soal 1Tulislah rumus kimia senyawa di bawah iniaKalsium sulfidabNatrium oksidacZink oksidadAlumunium kloridaeBesiII sulfidafRaksaII kloridagTimahIV sulfidahTimbalII bromidaJawabaKalsium sulfidaKation = kalsium Ca2+Anion = sulfida S2-Reaksi Ca2+ + S2- → CaSRumus = CaSbNatrium oksidaKation = natrium Na+Anion = oksida O2-Reaksi Na+ + O2- → Na2ORumus = Na2OcZink oksidaKation = zink Zn2+Anion = oksida O2-Reaksi Zn2+ + O2- → ZnORumus = ZnOdAlumunium kloridaKation = alumunium Al3+Anion = klorida Cl–Reaksi Al3+ + Cl– → AlCl3Rumus = AlCl3eBesiII sulfidaKation = besiII Fe2+Anion = sulfida S2-Reaksi Fe2+ + S2- → FeSRumus = FeSfRaksaII kloridaKation = raksaII Hg2+Anion = klorida Cl–Reaksi Hg2+ + Cl– → HgCl2Rumus = HgCl2gTimahIV sulfidaKation = timahIV Sn4+Anion = sulfida S2-Reaksi Sn4+ + S2- → SnS2Rumus = SnS2hTimbalII bromidaKation = timbalII Pb2+Anion = bromida Br–Reaksi Pb2+ + Br– → PbBr2Rumus = PbBr2Contoh Soal 2Tuliskan rumus kimia senyawa yang terbentuk dari kation dan anion berikut iniKation/AnionCl–O2-NO3-SO4-PO4-Na+Cu2+Hg2+Fe3+Al3+JawabKation/AnionCl–O2-NO3-SO4-PO4-Na+NaClNa2ONaNO3Na2SO4Na3PO4Cu2+CuCl2CuOCuNO32CuSO4Cu3PO42Hg2+HgCl2HgOHgNO32HgSO4Hg3PO42Fe3+FeCl3Fe2O3FeNO33Fe2SO43FePO4Al3+AlCl3Al2O3AlNO33Al2SO43AlPO4Demikianlah artikel tentang cara menentukan rumus kimia senyawa ion,Sejarah Penemuan Senyawa IonikKata ion adalah istilah Yunani ἰν, ion, “going bahasa Indonesia pergi”, kata kerja bentuk sedang mengerjakan dari ἰέναι, ienai, “to go“. Istilah ini diperkenalkan oleh fisikawan dan kimiawan Michael Faraday pada tahun 1834 untuk spesies yang tidak dikenal yang berpindah dari satu elektrode ke elektroda lainnya melalui media sinar-X yang dikembangkan oleh BraggPada tahun 1913, struktur kristal natrium klorida ditentukan oleh William Henry Bragg dan William Lawrence mengungkapkan bahwa terdapat enam tetangga terdekat yang sama untuk masing-masing atom. Hal ini menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut tidak diatur dalam molekul atau agregat terbatas, melainkan sebagai jaringan dengan tatanan kristal jarak senyawa anorganik lainnya juga dijumpai memiliki ciri struktural yang ini segera digambarkan tersusun dari ion-ion bukan dari beberapa atom netral, tetapi hipotesis ini tidak dapat dibuktikan sampai pertengahan 1920-an, saat dilakukan percobaan refleksi sinar-X yang mendeteksi kerapatan elektron.Kontributor utama pengembangan perlakuan teoretis struktur kristal ion adalah Max Born, Fritz Haber, Alfred Landé, Erwin Madelung, Paul Peter Ewald, dan Kazimierz Fajans. Prediksi born tentang energi kristal berdasarkan asumsi konstituen ionik, yang menunjukkan hubungan yang baik dengan pengukuran termokimia, selanjutnya mendukung asumsi Senyawa IonikHalit, bentuk mineral natrium klorida, terbentuk saat air asin menguap meninggalkan ion yang tidak ionik dapat dibuat dari ion konstituennya denganpenguapan, presipitasi, atau pembekuan. Logam reaktif seperti logam alkali dapat bereaksi langsung dengan gas halogen yang sangat elektronegatif membentuk produk ionik. Mereka juga dapat disintesis sebagai produk dari reaksi antar padatan pada suhu senyawa ionik larut dalam pelarut, senyawa ini dapat diperoleh sebagai senyawa padat dengan menguapkan pelarutnya dari larutan elektrolit pelarut diuapkan, ion tidak ikut menguap, tetapi tetap berada di larutan yang tertinggal, dan bila sudah cukup pekat, terjadilah nukleasi, dan mengkristal menjadi senyawa ionik. Proses ini terjadi secara luas di alam, dan merupakan cara pembentukan mineral evaporit. Metode lain untuk mendapatkan kembali senyawa dari larutannya melibatkan penjenuhan larutan pada suhu tinggi dan kemudian mengurangi kelarutannya dengan menurunkan suhu sampai larutan tersebut superjenuh dan senyawa padat ion yang tidak larut dapat diendapkan dengan mencampur dua larutan, satu dengan kation dan satu lagi dengan anion di dalamnya. Oleh karena semua larutan bersifat netral secara kelistrikan, kedua larutan yang dicampur juga harus mengandung ion lawan dari muatan yang berlawanan. Untuk memastikan bahwa ion lawan ini tidak mencemari senyawa ionik yang diendapkan, penting untuk dipastikan agar ion lawan tidak ikut mengendap. Jika kedua larutan tersebut menggunakan ion hidrogen dan ion hidroksida sebagai ion lawan, mereka akan bereaksi satu sama lain dalam reaksi asam–basa atau reaksi netralisasi membentuk air. Sebagai alternatif, ion lawan dapat dipilih untuk memastikan bahwa bahkan jika digabungkan dalam satu larutan tunggal, mereka akan tetap larut sebagai ion pelarutnya adalah air baik dalam metode penguapan atau pembentukan endapan, dalam banyak kasus kristal ionik yang terbentuk juga mencakup air kristal, sehingga produk tersebut dikenal sebagai hidrat, dan dapat memiliki sifat kimia yang sangat garam cair akan memadat pada pendinginan sampai di bawah titik bekunya. Ini kadang-kadang digunakan untuk sintesis benda padat senyawa ion kompleks dari reaktan padat, yang sebelumnya telah dicairkan kasus lain, reaktan padat tidak perlu dicairkan, tetapi bisa bereaksi melalui jalur reaksi benda padat. Dalam metode ini, reaktan digiling berulang-ulang sampai halus dan menjadi pasta, kemudian dipanaskan sampai suhu dimana ion-ion reaktan tetangga dapat berdifusi bersamaan selama campuran reaktan tetap berada dalam oven. Jalur sintetis lainnya menggunakan prekursor padat ion non-volatil dengan rasio stoikiometri yang tepat, yang dipanaskan untuk menghilangkan spesies beberapa reaksi antara logam yang sangat reaktif biasanya dari Golongan 1 atau Golongan 2 dan gas halogen yang sangat elektronegatif, atau air, atom-atom dapat diionisasi melalui transfer elektron, sebuah proses yang secara termodinamika dapat dipahami dengan menggunakan siklus Born– Senyawa IonikDiagram skematik kelopak elektron dari atom natrium dan fluor yang mengalami reaksi redoks membentuk natrium fluorida. Natrium kehilangan elektron terluarnya untuk mendapatkan konfigurasi elektron yang stabil, dan elektron ini memasuki atom fluor secara eksotermik. Ion dengan muatan berlawanan – biasanya cukup banyak – kemudian tertarik satu sama lain membentuk dalam senyawa ionik terutama disatukan oleh gaya elektrostatik antar distribusi muatan dari benda-benda ini, dan khususnya ikatan ion yang dihasilkan dari daya tarik Coulomb jarak jauh antara muatan negatif anion dan muatan positif kation. Terdapat pula gaya tarik tambahan dari interaksi van der Waals yang hanya menyumbang sekitar 1–2% energi kohesif untuk ion sepasang ion cukup dekat untuk mengalami tumpangsuh antar kelopak elektron terluarnya kebanyakan ion sederhana memiliki kelopak tertutup, terjadi gaya repulsif jarak pendek, karena prinsip pengecualian antara kekuatan ini menyebabkan energi potensial sama dengan energi minimum ketika inti dipisahkan oleh jarak kesetimbangan struktur elektron dari kedua badan yang saling berinteraksi dipengaruhi oleh adanya satu sama lain, interaksi kovalen non-ionik juga berkontribusi pada energi keseluruhan senyawa yang ionik jarang murni ionik, yaitu disatukan hanya dengan gaya elektrostatik. Ikatan antara pasangan paling elektronegatif/elektropositif seperti yang ada pada sesium fluorida menunjukkan tingkat kovalensi yang kecil. Sebaliknya, ikatan kovalen antara atom yang tidak sejenis sering menunjukkan pemisahan muatan dan dapat dianggap memiliki karakter ionik di mana senyawa akan memiliki sifat ionik atau kovalen biasanya dapat dipahami dengan menggunakan aturan Fajans, yang hanya menggunakan muatan dan ukuran masing-masing ion. Menurut aturan ini, senyawa dengan karakter paling ionik akan memiliki ion positif berukuran besar dengan muatan rendah, yanh terikat pada ion negatif berukuran kecil dengan muatan umum, teori HSAB dapat diterapkan, untuk senyawa dengan karakter paling ionik adalah yang terdiri dari asam kuat dan basa kuat ion kecil bermuatan sangat tinggi dengan perbedaan elektronegativitas yang tinggi antara anion dan kation. Perbedaan dalam elektronegativitas ini berarti bahwa pemisahan muatan, dan momen dipol yang dihasilkan, dipertahankan bahkan ketika ion-ion tersebut bersentuhan elektron berlebih pada anion tidak ditransfer maupun terpolarisasi untuk menetralkan kation.Struktur Senyawa IonikUnit sel struktur biasanya dikemas ke dalam struktur kristal reguler, dalam pengaturan yang meminimalkan energi kisi memaksimalkan daya tarik dan meminimalkan tolakan. Energi kisi adalah penjumlahan dari interaksi semua situs dengan semua situs lainnya. Untuk ion sferis yang tak terpolarisasi, penentuan energi interaksi elektrostatik hanya memerlukan muatan dan jarak. Untuk struktur kristal ideal tertentu, semua jarak terkait dengan jarak antar inti terkecil secara geometris. Jadi untuk setiap struktur kristal yang mungkin, gaya elektrostatik total dapat dikaitkan dengan gaya elektrostatik muatan unit pada jarak tetangga terdekat dengan konstanta perkalian yang disebut konstanta Madelung yang dapat dihitung secara efisien dengan menggunakan penjumlahan bentuk yang wajar diasumsikan untuk energi repulsif tambahan, energi kisi total dapat dimodelkan dengan menggunakan persamaan Born–Landé, persamaan Born–Mayer, atau tanpa adanya informasi struktural, persamaan menggunakan aproksimasi yang lebih sederhana dari ion sebagai sferis keras yang tak tertembus, susunan anion dalam sistem ini sering dikaitkan dengan pengaturan sferis tetal-rapat close-packed, dengan kation yang menempati interstisi tetrahedral atau oktahedral. Bergantung pada stoikiometri senyawa ionik, dan koordinasi terutama ditentukan oleh rasio jari-jari kation dan anion, sering diamati berbagai struktur, dan secara teoretis dirasionalisasi oleh aturan senyawa ionik umum dengan anion tetal-rapatStruktur senyawa ionik umum dengan anion tetal-rapat[35]StoikiometriKoordinasi kationanionTitik interstisiTetal rapat kubus anionTetal rapat heksagonal anionpenempatanrasio jari-jari kritisnamakonstanta Madelungnamakonstanta MadelungMX66semua oktahedral0,4142natrium klorida1,747565[37]nikelin<1,73[a][38]44selang-seling tetrahedral0,2247fluorit5,03878[40]63setengah oktahedral lapisan berseling terisi penuh0,4142kadmium klorida5,61[41]kadmium iodida4,71[40]MX362sepertiga oktahedral0,4142rodiumIII bromida6,67[44][c]bismut iodida8,26[44][d]M2X364dua pertiga oktahedral0,4142korundum25,0312[40]ABO3dua pertiga oktahedral0,4142ilmenittergantung pada muatan dan struktur [e]AB2O4seperdelapan tetrahedral dan satu setengah oktahedralrA/rO = 0,2247; rB/rO = 0,4142spinel, spinel terbaliktergantung pada distribusi situs kation[47][48][49]olivintergantung pada distribusi situs kation[50]Dalam beberapa kasus anion mengambil tetal kubus sederhana, dan struktur umum yang dihasilkan teramati adalahStruktur senyawa ionik umum dengan anion tetal kubus sederhanaStoikiometriKoordinasi kationanionPengisian titik interstisiContoh strukturnamarasio jari-jari kritiskonstanta MadelungMX88seluruhnya terisisesium klorida0,73211,762675MX284setengah terisikalsium fluoridaM2X48setengah terisilitium oksidaBeberapa cairan ionik, terutama dengan campuran anion atau kation, dapat didinginkan dengan cukup cepat sehingga tidak cukup waktu terjadi nukleasi kristal, maka terbentuklah kaca ionik tanpa urutan jarak jauh.Cacatcacat Frenkelcacat SchottkyDalam kristal ionik, biasanya akan ada beberapa titik cacat, tetapi untuk mempertahankan elektronetralitas, cacat ini hadir berpasangan. Cacat Frenkel terdiri dari kekosongan kation yang dipasangkan dengan interstisi kation dan dapat dihasilkan di manapun dalam ruah kristal, terjadi paling umum pada senyawa dengan bilangan koordinasi rendah dan kation yang jauh lebih kecil daripada Schottky terdiri dari satu kekosongan masing-masing jenis, dan dihasilkan pada permukaan kristal, terjadi paling umum pada senyawa dengan bilangan koordinasi tinggi dan bila anion dan kation memiliki ukuran yang kation memiliki beberapa kemungkinan tingkat oksidasi, maka memungkinkan terjadi kekosongan kation untuk mengkompensasi kekurangan elektron pada lokasi kation dengan bilangan oksidasi lebih tinggi, menghasilkan senyawa non-stoikiometri. Kemungkinan non-stoikiometri lainnya adalah pembentukan pusat-F, elektron bebas yang menempati kekosongan senyawa memiliki 3 atau lebih komponen ionik, semakin banyak jenis cacat yang mungkin terjadi. Semua titik cacat ini dapat dihasilkan melalui vibrasi termal dan memiliki konsentrasi kesetimbangan. Oleh karena mereka boros energi, tetapi bermanfaat secara entropis, mereka terjadi dalam konsentrasi yang lebih besar pada suhu yang lebih tinggi. Setelah terbentuk, pasangan cacat ini dapat berdifusi secara terpisah satu sama lain, dengan melompat antar situs kisi. Mobilitas cacat ini adalah sumber fenomena transportasi paling banyak dalam kristal ionik, termasuk difusi dan konduktivitas ionik benda kekosongan bertabrakan dengan interstisi Frenkel, mereka dapat bergabung kembali dan saling memusnahkan. Demikian pula kekosongan akan hilang saat mereka mencapai permukaan kristal Schottky. Cacat pada struktur kristal umumnya memperluas parameter kisi, mengurangi keseluruhan densitas juga menghasilkan ion di lingkungan lokal yang berbeda, yang menyebabkan mereka mengalami simetri medan kristal yang berbeda, terutama dalam kasus kation berbeda yang bertukar situs ini menghasilkan pemisahan orbital elektron-d yang berbeda, sehingga penyerapan optik dan tentu saja warna dapat berubah seiring dengan konsentrasi Senyawa IonikKeasaman / AlkalinitasSenyawa ionik yang mengandung ion hidrogen H+ diklasifikasikan sebagai asam, dan yang mengandung kation elektropositif dan anion basa ion hidroksida OH− atau ion oksida O2− diklasifikasikan sebagai basa. Senyawa ion lainnya dikenal sebagai garam dan dapat terbentuk melalui reaksi asam– senyawa tersebut merupakan hasil reaksi antara asam kuat dan basa lemah, hasilnya adalah garam asam. Reaksi antara basa kuat dan asam lemah, menghasilkan garam basa. Hasil reaksi antara asam kuat dan basa kuat, menghasilkan garam netral. Asam lemah yang direaksikan dengan basa lemah dapat menghasilkan senyawa ionik dengan ion basa konjugat maupun ion asam konjugat, seperti amonium ion dikelompokkan sebagai amfoter, mampu bereaksi dengan asam atau basa. Hal ini juga berlaku untuk beberapa senyawa dengan sifat ionik, biasanya oksida atau hidroksida dari logam-logam yang kurang elektropositif sehingga senyawa tersebut juga memiliki sifat kovalen yang signifikan, seperti seng oksida, aluminium hidroksida, aluminium oksida dan timbalII lebur dan titik didihGaya elektrostatik antar partikel adalah yang terkuat saat muatannya tinggi, dan jarak antar inti ion kecil. Dalam kasus tersebut, senyawa umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat tinggi dan tekanan uap rendah. Tren titik lebur bisa dijelaskan dengan lebih baik bila struktur dan rasio ukuran ion diperhitungkan. Di atas titik leburnya, padatan ionik meleleh dan menjadi garam cair walaupun beberapa senyawa ionik seperti aluminium klorida dan besiIII klorida menunjukkan struktur seperti molekul dalam fase cairnya.Senyawa anorganik dengan ion sederhana biasanya memiliki ion kecil, dan dengan demikian memiliki titik lebur yang tinggi, begitu juga padatannya pada suhu kamar. Bagaimanapun, beberapa zat dengan ion yang lebih besar, memiliki titik leleh di bawah atau mendekati suhu kamar sering didefinisikan sampai dengan 100 °C, dan disebut cairan ionik. Ion dalam cairan ionik seringkali memiliki distribusi muatan yang tidak rata, atau substituen besar seperti rantai hidrokarbon, yang juga berperan dalam menentukan kekuatan interaksi dan kecenderungan untuk ketika struktur lokal dan ikatan padatan ionik cukup terganggu untuk melelehkannya, masih ada gaya tarik elektrostatik jarak jauh yang kuat yang menahan cairan bersama-sama dan mencegah ion mendidih untuk membentuk fasa gas. Ini berarti bahwa cairan ionik suhu kamar sekalipun memiliki tekanan uap rendah, dan memerlukan suhu yang jauh lebih tinggi untuk mendidih. Titik didih menunjukkan kecenderungan serupa pada titik leleh dalam hal ukuran ion dan kekuatan interaksi lainnya. Bila diupkan, ionnya masih belum terbebaskan satu sama lain. Misalnya, dalam fase uap natrium klorida berada sebagai “molekul” besar senyawa ionik sangat rapuh. Begitu mereka mencapai batas kekuatan mereka, mereka tidak dapat diubah bentuknya dengan jalan ditempa, karena keselarasan ion positif dan negatif harus dijaga ketat. Sebaliknya material mengalami fraktur melalui pembelahan. Ketika suhu dinaikkan biasanya mendekati titik leleh terjadi transisi lentur–rapuh, dan aliran plastik menjadi dimungkinkan oleh gerak senyawa ion sangat ditentukan oleh strukturnya, dan khususnya bilangan koordinasinya. Misalnya, halida dengan struktur cesium klorida bilangan koordinasi 8 kurang termampatkan dibandingkan dengan struktur natrium klorida bilangan koordinasi 6, dan kurang lagi dibandingkan dengan bilangan koordinasi senyawa ion larut, ion individu terdisosiasi dan tersolvasi dengan pelarut dan terdispersi di seluruh larutan yang dihasilkan. Karena ion dilepaskan ke dalam larutan saat dilarutkan, dan dapat membawa muatan, senyawa ion terlarut adalah kelas elektrolit kuat yang paling umum, dan larutannya memiliki konduktivitas listrik berbagai senyawa ion dalam air sebagai fungsi suhu. Telah disertakan beberapa senyawa yang menunjukkan perilaku kelarutan yang tidak paling tinggi adalah dalam pelarut polar seperti air atau cairan ionik, tetapi cenderung rendah pada pelarut nonpolar seperti bensin. Hal ini terutama karena interaksi ion–dipol yang dihasilkan secara signifikan lebih kuat daripada interaksi dipol yang diinduksi ion, sehingga panas larutan lebih tinggi. Ketika ion-ion yang bermuatan berlawanan pada kisi ionik padat dikelilingi oleh kutub yang berlawanan dari molekul polar, ion-ion padat dikeluarkan dari kisi dan masuk ke dalam cairan. Jika energi solvasi melebihi energi kisi, perubahan entalpi bersih negatif dari larutan memberikan dorongan termodinamika untuk menghilangkan ion dari posisi mereka di dalam kristal dan larut dalam cairan. Selain itu, perubahan entropi larutan biasanya positif untuk zat terlarut padat seperti senyawa ionik, yang berarti kelarutannya meningkat saat suhu beberapa senyawa ionik yang tidak biasa seperti seriumIII sulfat, dimana perubahan entropi ini negatif, karena adanya pengurutan ekstra yang diinduksi dalam air terhadap larutan, dan kelarutannya berkurang seiring dengan listrikMeskipun senyawa ionik mengandung atom atau cluster bermuatan, bahan ini biasanya tidak mengalirkan listrik sampai batas tertentu dalam bentuk padatannya. Agar dapat menghantarkan listrik, partikel bermuatan harus dalam kondisi bergerak dan tidak hanya diam dalam kisi kristal. Hal ini dapat dicapai sampai tingkat tertentu pada suhu tinggi ketika konsentrasi cacat meningkatkan mobilitas ionik dan konduktivitas ionik benda padat teramati. Ketika senyawa ionik tersebut dilarutkan dalam cairan atau dilebur menjadi cairan, mereka dapat menghantarkan listrik karena ionnya benar-benar bergerak. Konduktivitas yang diperoleh pada saat dilarutkan atau dilelehkan ini kadang-kadang digunakan untuk mendefinisikan karakteristik senyawa beberapa senyawa ionik yang tidak umum konduktor ion cepat, dan kaca ionik, satu atau lebih komponen ioniknya memiliki mobilitas yang signifikan, sehingga memungkinkan konduktivitas meskipun material tetap dalam kondisi padat. Hal ini sering tergantung suhu, dan mungkin merupakan hasil dari perubahan fase atau konsentrasi defek yang tinggi. Bahan-bahan ini digunakan di semua superkapasitor benda padat, baterai, dan sel bahan bakar, dan dalam berbagai jenis sensor klorida anhidrat, CoCl2KobaltII klorida heksahidrat, CoCl26H2OWarna senyawa ionik seringkali berbeda dengan warna larutan berair yang mengandung ion penyusunnya, atau dengan bentuk hidratnya dari senyawa yang dalam senyawa dengan ikatan dengan karakter paling ionik cenderung tidak berwarna dengan pita absorpsi di bagian spektrum ultraviolet. Dalam senyawa dengan karakter kurang ionik, warna mereka semakin tajam melalui kuning, oranye, merah dan hitam karena pita serapan bergeser ke panjang gelombang yang lebih panjang ke dalam spektrum sinar tampak.Pita absorpsi kation sederhana bergeser ke arah panjang gelombang yang lebih pendek saat mereka lebih banyak terlibat dalam interaksi kovalen. Hal ini terjadi selama hidrasi ion logam, sehingga senyawa ionik anhidrat yang tidak berwarna dengan anion yang menyerap inframerah dapat menjadi beraneka warna dalam Senyawa IonikSenyawa ionik telah lama memiliki beragam kegunaan dan aplikasi. Berikut contohnyaBanyak mineral bersifat ionik. Manusia telah mengolah garam biasa natrium klorida selama lebih dari 8000 tahun, awal mulanya digunakan sebagai bumbu makanan dan pengawet, dan sekarang juga merambah bidang manufaktur, pertanian, pengkondisian air, untuk awapengesan jalan, dan banyak kegunaan lainnya. Banyak senyawa ionik digunakan di masyarakat sehingga mereka menggunakan nama umum yang tidak terkait dengan identitas kimia mereka. Contohnya termasuk boraks, kalomel, susu magnesia, asam muriatat, minyak vitriol, sendawa, dan kapur ionik yang mudah larut seperti garam dapat dengan mudah dilarutkan untuk menghasilkan larutan elektrolit. Ini adalah cara sederhana untuk mengendalikan konsentrasi dan kekuatan ion. Konsentrasi zat terlarut mempengaruhi banyak sifat koligatif, termasuk meningkatkan tekanan osmotik, menurunkan titik beku dan menaikkan titik didih. Oleh karena zat terlarut adalah ion bermuatan, maka mereka juga meningkatkan konduktivitas listrik larutan. Kekuatan ion yang meningkat mengurangi ketebalan lapisan ganda listrik di sekitar partikel koloid, dan juga stabilitas emulsi dan kimia dari ion yang ditambahkan juga penting dalam banyak kegunaan. Misalnya, senyawa yang mengandung fluorida dilarutkan untuk memasok ion fluorida pada fluoridasi ion padat telah lama digunakan sebagai pigmen cat, dan tahan terhadap pelarut organik, tetapi peka terhadap keasaman atau kebasaan. Sejak 1801 piroteknisi telah menggambarkan dan banyak menggunakan senyawa ionik yang mengandung logam sebagai sumber warna dalam kembang api. Di bawah panas yang hebat, elektron dalam ion logam atau molekul kecil dapat tereksitasi. Elektron ini kemudian kembali ke keadaan berenergi lebih rendah, dan melepaskan cahaya dengan karakteristik spektrum warna dari spesies yang kimia, senyawa ionik sering digunakan sebagai prekursor untuk sintesis zat padat suhu logam yang secara geologis paling melimpah, mengandung senyawa ion dalam bijihnya. Untuk mendapatkan unsurnya, bijih ini diproses dengan peleburan atau elektrolisis, yang melibatkan reaksi redoks seringkali dengan reduktor seperti karbon sehingga ion logam mendapatkan elektron menjadi atom namaMenurut tata nama yang direkomendasikan oleh IUPAC, senyawa ionik dinamai sesuai komposisi mereka, bukan strukturnya. Dalam kasus yang paling sederhana dari senyawa ionik biner tanpa ambiguitas yang mungkin timbul berkenaan dengan muatan dan stoikiometrinya, nama umum ditulis menggunakan dua kation nama unsur yang tidak dimodifikasi untuk kation monatomik muncul lebih dulu, diikuti dengan nama contoh, MgCl2 diberi nama magnesium klorida, dan Na2SO4 diberi nama natrium sulfat SO2−4, sulfat, adalah contoh ion poliatomik. Untuk mendapatkan rumus empiris dari nama-nama ini, stoikiometrinya dapat disimpulkan dari muatan ionnya, dan persyaratan netralitas muatan ada beberapa kation dan/atau anion yang berbeda, awalan multiplikasi di-, tri-, tetra-, … sering diperlukan untuk menunjukkan komposisi relatif, dan kation kemudian anion dicantumkan dalam urutan sesuai contoh, KMgCl3 diberi nama kalium magnesium triklorida untuk membedakannya dari K2MgCl4, dikalium magnesium tetraklorida perhatikan bahwa baik dalam rumus empiris dan nama tertulis, kation muncul dalam urutan abjad, tetapi urutannya bervariasi antara keduanya karena lambang untuk kalium adalah K.Bila salah satu ion sudah memiliki awalan multiplikatif dalam namanya, digunakan awalan multiplikatif alternatif bis-, tris-, tetrakis-, ….Sebagai contoh, BaBrF42 diberi nama barium bistetrafluoridobromat.Senyawa yang mengandung satu atau lebih unsur yang dapat berada dalam berbagai muatan/tingkat oksidasi akan memiliki stoikiometri yang bergantung pada keadaan oksidasi yang ada, untuk memastikan netralitas secara keseluruhan. Hal ini dapat ditunjukkan dalam nama dengan menentukan tingkat oksidasi dari unsur-unsur yang ada, atau muatan risiko ambiguitas dalam mengalokasikan tingkat oksidasi, IUPAC lebih memilih indikasi langsung jumlah muatan ionik.[106] Ini ditulis sebagai bilangan bulat dalam angka arab diikuti oleh tanda … , 2−, 1−, 1+, 2+, … dalam tanda kurung secara langsung setelah nama kation tanpa spasi yang memisahkannya.Sebagai contoh, FeSO4 diberi nama besi2+ sulfat dengan muatan 2+ pada ion Fe2+ yang menyeimbangkan muatan 2− pada ion sulfat, sedangkan Fe2SO43 dinamakan besi3+ sulfat karena dua ion besi di setiap unit formula masing-masing memiliki muatan 3+, untuk menyeimbangkan muatan 2− pada masing-masing tiga ion sulfat.Tata nama Stock, masih umum digunakan, menulis bilangan oksidasi dalam angka Romawi … , −II, −I, 0, I, II, …. Jadi contoh yang diberikan di atas masing-masing dinamakan besiII sulfat dan besiIII ion sederhana muatan ion dan bilangan oksidasi identik, tetapi untuk ion poliatomik seringkali berbeda. Misalnya, ion uranil2+, UO2+2, memiliki uranium dengan tingkat oksidasi +6, jadi akan disebut ion dioksouraniumVI dalam tata nama sistem penamaan yang lebih tua untuk kation logam, juga masih banyak digunakan, menambahkan akhiran -o dan -i ke akar bahasa Latin dari nama tersebut, untuk memberi nama khusus untuk tingkat oksidasi rendah dan skema ini menggunakan “fero” dan “feri”, masing-masing untuk besiII dan besiIII, sehingga contoh yang diberikan di atas secara klasik dinamakan fero sulfat dan feri indikator pH – Indikator Asam Basa dan Indikator pH alam. Indikator pH – Indikator Asam Basa dan Indikator pH alam – Contoh Soal dan Jawaban. Sumber foto Wikimedia CommonsContoh Soal dan Jawaban Senyawa Ionik1. Ion berikut mengalami hidrolisis dalam air, kecuali…A. Na+ B. CN– C. CO32– D. Al3+ E. S2–Jawaban APembahasan Karena merupakan elektrolit kuat sehingga tidak terhidrolisis dalam Pernyataan berikut benar tentang zat elektrolit, kecuali…..A. dalam air terionisasi menjadi kation dan anion. B. larutannya dapat menghantarkan listrik. C. dapat berupa senyawa ion maupun kovalen polar. D. hanya berasal dari senyawa ionik saja. E. derajat ionisasi 0 < α < Zat elektrolitDapat terionisasi kation/anionLarutannya dapat menghantarkan arus listrikMerupakan senyawa ion atau kovalen polarMemiliki derajat ionisasi 0 < a < 1JAWABAN D 3. Berikut ini adalah pasangan yang termasuk senyawa kovalen dan bersifat elektrolit adalah….KCl dan NH3H2SO4 dan HClKOH dan NaClKBr dan PCl5BaOH2 dan CO2JawabCiri senyawa kovalen terbentuk dari unsur non logam dengan non logam. Senyawa kovalen yang bersifat elektrolit adalah senyawa kovalen dan NH3 KCl adalah senyawa ion ; NH3 adalah senyawa kovalen polarB. H2SO4 dan HCl H2SO4 dan HCl adalah senyawa kovalen polarC. KOH dan NaCl KOH adalah senyawa ion ; NaCl adalah senyawa ionD. KBr dan PCl5 KBr adalah senyawa ion ; PCl5 adalah senyawa kovalen non polarE. BaOH2 dan CO2 BaOH2 adalah senyawa ion ; CO2 adalah senyawa kovalen non Tata Nama Senyawa. Berilah nama senyawa-senyawa berikut menurut aturan = Magnesium = Sulfur = Cu2+ + SO42- Tembaga II = Kalium = Dinitrogen = Diklorin = Sn2+ + 2Cl- Timah II = Natrium = Kalium = 2Fe3+ + 3SO42- Besi III = Magnesium = Hg2+ + 2Cl- Raksa II = Asam = Asam = Pb2+ + 3OH- Timbal II Hidroksida5. Setarakan persamaan reaksi berikut Als + PbNO32g → AlNO33aq + PbsFeCl3aq + H2Sg → FeCl2 aq + HClaq + SsJawab2Als + 3PbNO32g → 2AlNO33aq + 3Pbs2FeCl3aq + H2Sg → 2FeCl2 aq + 2HClaq + Ss6. Persamaan Reaksi. Setarakan persamaan reaksi berikut K2Cr2O7 s + HCl aq → KClaq + CrCl3 aq + Cl2 g + H2Ol.Br2 aq + OH- aq → BrO3- aq + Br- aq + H2O lJawabK2Cr2O7 s + 14HCl aq → 2KClaq + 2CrCl3 aq + 3Cl2 g + 7H2Ol3Br2 aq + 6OH- aq → BrO3- aq + 5Br- aq + 3H2O l7. Berilah nama senyawa-senyawa kimia di bawah ini!NaBrCuClFeCl2NH3H2SN2O5Na2SO3HClO3CuOH2C2­H5COOHJawabanNaBr = Natrium BromidaCuCl = Tembaga I KloridaCuCl2 = Tembaga II KloridaNH3 = AmoniaH2S = Hidrogen SulfidaN2O5 = Dinitrogen PentaoksidaNa2SO3 = Natrium SulfitHClO3 = Asam KloratCuOH2 = Tembaga II HidroksidaC2­H5COOH = Asam Propanoat8. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut!KClNaClMgI2MgONa2SJawabanKCl = Kalium KloridaNaCl = Natrium KloridaMgI2 = Magnesium IodidaMgO = Magnesium OksidaNa2S = Natrium Sulfida9. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut!NaClOKMnO4CaCO3KNO3JawabanNaClO = Natrium HipokloritKMnO4 = Kalium PermanganatCaCO3 = Kalsium KarbonatKNO3 = Kalium Nitrat10. Ion Al3+ dalam air terhidrasi membentuk ion kompleks [AlH2O6]3+aq. Ion kompleks tersebut dapat menetralkan ion hidroksida menurut reaksi berikut.[AlH2O6]3+ + OH– ⇌ [AlH2O5OH]2+ + H2O [AlH2O5OH]2+ + OH– ⇌ [AlH2O4OH2]+ + H2O [AlH2O4OH2]+ + OH– ⇌ AlH2O3OH3 + H2OManakah pernyataan yang benar dari fakta di atas? A [AlH2O6]3+ bertindak sebagai basa Lewis B [AlH2O4OH2]+ merupakan basa konjugasi dari AlH2O3OH3 C Pada semua reaksi tersebut H2O bersifat basa D [AlH2O4OH2]+ bersifat amfiprotik E AlH2O3OH3 merupakan asam konjugasi dari [AlH2O6]3+Basa Lewis adalah zat yang mendonorkan pasangan elektron kepada zat lain untuk digunakan bersama dalam membentuk ikatan kovalen koordinasi. Asam Lewis zat yang dapat menerima pasangan elektron dari zat sebagai basa Lewis harus mempunyai pasangan elektron bebas dan syarat sebagai asam Lewis harus mempunyai orbital kosong pada atom proses hidrasi air mendonorkan PEB kepada ion Al3+ sebanyak 6 molekul, jadi air di sini berperan sebagai basa Lewis, dan ion Al3+sebagai asam pilihan yang tersedia dan fakta maka air dalam semua reaksi bersifat sebagai basa. Jawaban yang tepat Tuliskan nama asam dari rumus kimia senyawa-senyawa berikut!HBrH2SO4HNO3HClH2CO3JawabanHBr = Asam BromidaH2SO4 = Asam SulfatHNO3 = Asam NitratHCl = Asam KloridaH2CO3 = Asam Klorat12. Tuliskan rumus kimia senyawa-senyawa asam berikut!Asam SulfatAsam KloratAsam OksalatAsam FosfatAsam PerkloratJawabanAsam Sulfat = H2SO4Asam Klorat = HClO3Asam Oksalat = C2H2O4Asam Fosfat = H3PO4Asam Perklorat = HClO413. Tuliskan nama basa dari rumus kimia senyawa-senyawa berikut!KOHMgOH2FeOH2ZnOH2NaOHJawabanKOH = Kalium HidroksidaMgOH2 = Magnesium HidroksidaFeOH2 = Besi II HidroksidaZnOH2 = Seng HidroksidaNaOH = Natrium HidroksidaJenis Senyawa Asam, Basa, Ionik, Garam, Oksida dan OrganikJenis Senyawa Asam, Basa, Ionik, Garam, Oksida dan Organik. Ilustrasi dan sumber foto PixabayKlik disini untuk mengetahui jenis-jenis senyawa LainnyaJenis Senyawa Asam, Basa, Ionik, Garam, Oksida dan OrganikAsam Basa pH – Rumus Kimia, Penjelasan, Contoh Soal dan JawabanAsam Basa Konjugat – Konjugasi Asam Basa & Rumus, Konjugat, Contoh Soal dan JawabanpH Derajat Keasaman, p[H], pOH – Rumus, Soal dan JawabanRumus Kimia Konsep Mol Dan Empiris Beserta Contoh Soal Dan JawabanSurfaktan Senyawa Organik – Penjelasan, Contoh Soal dan JawabanNama Obat dan Untuk Penyakit Apa ? – Daftar Nama Obat Esensial diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHOFraksi Mol Kimia”Xi” – Rumus, Penjelasan, Contoh Soal dan JawabanBagaimana Laut Mati / Dead Sea Mendapatkan Namanya? Mengapa Anda Dapat Mengapung Di Laut Mati?10 Kegiatan Yang Akan Membantu Otak Anda Menjadi Tetap Muda Dan TajamJaringan tumbuhan yang berfungsi mengangankut air, dari akar ke daun adalah?Penyakit Alzheimer – Apa yang Terjadi di Otak?Apa Yang Terjadi Pada Saat Otak Kita Membeku?Sifat perilaku dapat dirubah. Tetapi watak karakter tidak dapat. Setuju ???Cara Berciuman – Tips, Nasihat Dan Langkah Untuk Ciuman Pertama Yang Sempurna7 Cara Untuk Menguji Apakah Dia, Adalah Teman Sejati Anda Atau Bukan BFF Best Friend ForeverKepalan Tangan Menandakan Karakter Anda – Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?Unduh / Download Aplikasi HP Pinter PandaiRespons “Ooo begitu ya…” akan sering terdengar jika Anda memasang applikasi kita!Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!HP AndroidHP iOS AppleSumber bacaan Britannica, Science Direct, LibreTexts, ElementalmatterPinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu” Quiz Matematika IPA Geografi & Sejarah Info Unik Lainnya Business & Marketing

tuliskan rumus senyawa ionik yang terbentuk dari atom atom berikut